Tak terasa kita telah memasuki Bulan Sya’ban, yang artinya Ramadhan telah menjelang. Adakah persiapan khusus yang telah kita lakukan wahai ukhti? Atau kita hanya sibuk dengan pernak-pernik penyambutan Ramadhan yang hanya bersifat lahir. Sibuk menyusun menu untuk sahur dan berbuka, atau menyusun acara untuk berbuka bersama dengan saudara, teman, sahabat atau kolega, sibuk membeli perlengkapan ibadah yang baru untuk menambah semangat seperti Quran yang terbaru atau mukena yang terbaru.
Memang tidak ada yang salah dengan persiapan-persiapan lahir tersebut, dan mungkin dengan niat untuk menambah semangat ibadah serta mempererat silaturrahim niat tersebut akan menjadi pahala kebaikan. Tetapi, bukankah ada hal-hal yang lebih baik dan lebih utama untuk di persiapkan, yaitu persiapan bathin yang berhubungan dengan keimanan dan ketaqwaan kita sebagai muslimah.
Bulan Ramadhan adalah bulan terbaik yang dianugerahkan Allah kepada ummat muslim.
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra: Bahwa sesungguhnya Rasulullahsaw. pernah bersabda : Ketika datang bulan Ramadhan: Sungguh telah datang kepadamu bulan yang penuh berkat, diwajibkan atas kamu untuk shaum, dalam bulan ini pintu Jannah dibuka, pintu Neraka ditutup, Setan- Setan dibelenggu. Dalam bulan ini ada suatu malam yang nilanya sama dengan seribu bulan, maka barangsiapa diharamkan kebaikannya ( tidak beramal baik didalamnya), sungguh telah diharamkan ( tidak mendapat kebaikan di bulan lain seperti di bulan ini).” ( HR. Ahmad, Nasai dan Baihaqy. Hadits Shahih Ligwahairihi).
“Diriwayatkan dari Abi Hurairah ra. Sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda : Shalat Lima waktu, Shalat Jum’at sampai Shalat Jum’at berikutnya, Shaum Ramadhan sampai Shaum Ramadhan berikutnya, adalah menutup dosa-dosa (kecil) yang diperbuat diantara keduanya, bila dosa-dosa besar dijauhi.”(H.R.Muslim)
Ramadhan merupakan bulan penuh ampunan, bulan dimana setiap ibadah dan amal kebaikan yang dilakukan bernilai pahala yang berlipat ganda. Karenanya sungguh sayang jika kita melewatkan Ramadhan berlalu tanpa persiapan dan amalan yang biasa-biasa saja. Mari ukhti kita bersama-sama menyusun agenda Ramadhan kali ini dengan berbagai ibadah dan amalan yang dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah Swt.
Sebelum menyusun agenda harian kita, sebaiknya kita susun terlebih dahulu target-target atau rancangan kegiatan apa saja yang bisa dan ingin kita lakukan di Bulan Ramadhan nanti. Misalnya untuk ibadah sholat kita menargetkan untuk merutinkan shalat sunnah rawatib, dhuha, tarawih dan tahajud. Untuk membaca al Quran minimal bisa khatam satu kali dan menambah hafalan surat/ayat, mentadaburi terjemah dan tafsir. Menghafal dan mengamalkan doa dan dzikir. Bersedekah setiap hari atau menyediakan ifhtar untuk orang lain satu minggu sekali. Merencanakan untuk beritikaf di 10 malam terakhir yang bisa dilakukan di mesjid atau dirumah. Mengikuti majelis-majelis ilmu dan pengetahuan, membaca buku Islami. Memulai pola hidup sehat dan alami. Atau mungkin ukhti memiliki target dan rancangan kegiatan lain yang lebih baik.
Setelah mendaftar berbagai target dan kegiatan, baru kemudian ukhti dapat menyusunnya menjadi agenda harian yang dapat diceklist agar mudah mengingatnya. Mungkin ukhti yang kreatif dapat membuatnya dengan berbagai hiasan yang menarik yang kemudian ditempel didekat tempat kita biasa melakukan ibadah ataupun dibuat di buku agenda, dimana saja yang terpenting catatan agenda Ramadhan ini menjadi pengingat kita untuk menggapai ridha-Nya.
Semoga agenda yang telah kita persiapkan untuk bulan Ramadhan kali ini, dapat menjadi kebiasaan untuk 11 bulan selanjutnya. Jadikanlah Ramadhan kali ini adalah pelatihan untuk memperkuat iman dengan memperbanyak ibadah dan amalan-amalan kebaikan. Sehingga apa yang telah kita susun dalam agenda, akan menjadi gaya hidup kita. Mari sama-sama berjuang ukhti tuk menggapai ampunan dan ridho Allah Ta’ala. Wallahu’alam. [wn]