Badwi Mahmud Al-Syaikh dalam bukunya berjudul “100 Pesan Nabi untuk Wanita” menjelaskan, bahwa hadits itu menunjukkan beberapa hal, di antaranya tentang seberapa besar kebutuhan perempuan terhadap nasihat dan peringatan, serta seberapa besar perhatian Rasulullah SAW terhadap masalah tersebut.
Selanjutnya, Badwi menyatakan bahwa kemampuan akal bisa meningkat dan menurun sebagaimana halnya keberagaman dan keimanan. Kekurangan akal dan keberagaman pada perempuan itu disebabkan ketidaksempurnaan perannya dalam melaksanakan ajaran-ajaran agama dan menggunakan akal, baik karena sifat bawaan maupun karena sifat yang diusahakan.
Sementara itu, pengingkaran terhadap nikmat yang diberikan suami adalah perbuatan tercela. Hal yang lebih tercela itu ialah kebiasaan melaknat, mencela, dan berbicara kasar.
Bahaya besar yang mengancam kaum perempuan itu adalah karena sifat-sifat tersebut mendominasi perilaku mereka. Hal ini pula yang menyebabkan kebanyakan mereka diancam dengan akibat yang buruk dan tempat kembali yang seburuk-buruknya.
Karena itulah, hadits itu mendorong kaum perempuan agar mengenali cara-cara untuk menghindarkan diri dari neraka, yaitu dengan banyak bersedekah dan beristigfar. Dengan beristigfar, manusia memohon ampunan kepada Allah atas kekhilafannya. Dengan banyak bersedekah, banyak pahala yang diraih yang bisa menjadi amal sholeh. ROL