Eramuslim – Sebagai orang tua perlu memperhatikan sejak dini terhadap perilaku putra dan putrinya selama masa pengasuhan. Di antara yang sangat diperlukan anak adalah perhatian terhadap peranginya sehari-hari dan perangi anak merupakan cerminan perilaku orang tuanya.
Ibnu Qayyim dalam Tahdzib Sunan Abi Dawud fi ‘Alam Al-Fawaid mengatakan,
sesungguhnya anak tumbuh mengikuti perilaku yang biasa dilakukan para pendidiknya di masa kecil dalam cara marah, jengkel, bertengkar, tergesa-gesa, mudah melampiaskan hawa nafsu, bertindak bodoh, kassar, dan rakus.
“Sehingga anak-anak sulit menghindari semua perilaku itu saat sudah besar bahkan menjadi sifat dan tabiat yang tertanam kuat,” katanya.
Bahkan, kata Ibnu Qayyim, seandainya dia berupaya sungguh-sungguh menjaga diri darinya, suatu saat muncul juga tabiat buruk itu. Oleh karena itu, kebanyakan orang akhlak menyimpang akhlaknya dan itu semua karena pendidikan yang mereka alami semasa pertumbuhan.
Orang tua juga harus menjauhkan anak dari majelis-majelis, permainan yang batil dan mendengarkan kekejian, nyanyian, bidah, dan perkataan buruk. Karena jika dia suka mendengar hal itu, dia akan sulit meninggalkannya pada waktu besar dan orang tuanya pun akan sulit menyelamatkan anak itu darinya.
Karena kata Ibnu Qayyim mengubah kebiasaan memang perkara yang sangat sulit. Bagi orang yang terbiasa melakukannya, dia perlu memperbaruinya lagi dengan tabiat baru.