Selain itu ,kita sering membaca dan mendengar , faktor orang tua ( ibu ) bisa jadi turut membantu menghancurkan rumah tangga anak putrinya. Saat terjadi perselisihan kecil antara sang putri dengan suaminya, sang ibu langsung memanggil putri ke rumahnya. Kemudian tanpa kesadaran dari sang ibu pun memenangkan hati dan keinginan putrinya secara sepihak.
Bagaimana seharusnya sikap ibu yang dianjurkan terhadap putrinya yang akan menginjak jenjang rumah tangga ? diperlukan sikap bijak yaitu dengan memperhatikan kemaslahatan secara utuh bagi kedua belah pihak . Karenanya mereka membantu putrinya dengan memberi nasehat tulus unutk membantunya mewujudkan kebahagiaan, ketenangan, dan kemapanan rumah tangga putrinya.
Simak kisah berikut ini. Sang Ibu yang memberikan bekal kepada putrinya yang akan menikah,
” wahai putriku …, andaikan nasihat sudah tidak dibutuhkan karena kemajuan sastra, tentu ibu tidak akan memberikan nasihat ini. Akan tetapi , nasihat itu dapat mengingatkan orang yang lalai dan membantu orang yang sedang sadar. Andaikata wanita tidak butuh suami karena merasa cukup dengan kedua orang tuanya , tentu ibumu adalah orang yang merasa cukup tanpa suami. Akan tetapi , kaum wanita dicipta untuk kaum laki-laki dan kaum laki-laki dicipta untuk wanita.