Eramuslim – MEMBERI pelajaran seks (sex education) sejak dini kepada anak-anak adalah sesuatu yang dianjurkan. Ini bukan mengajarkan cara berhubungan suami-istri, melainkan sebagai pengetahuan supaya tidak terjerat pergaulan bebas.
Sex education biasa dipelajari santri di pesantren, materinya berasal dari beberapa kitab, contohnya Kitab Qurrotul Uyun dan Uqudulujain. Keduanya mengajarkan tentang bagaimana caranya berhubungan suami-istri sesuai syariat Islam. Lalu sepertinya contoh pelajaran tersebut?
Wakil Ketua Ketua Ikatan Sarjana Quran Hadist Indonesia Ustadz Fauzan Amin mengatakan, ketika suami dan istri selesai berhubungan seks, pasti akan mengeluarkan tenaga yang banyak. Tentu hal ini akan membuat keduanya lelah.
“Habis berhubungan suami-istri biasanya ingin langsung tidur karena capek,” ujarnya kepada Okezone beberapa waktu lalu.
Oleh karena itu ia mengimbau setelah berhubungam suami-istri sebaiknya jangan langsung tidur, meski kondisi tubuh sangat lelah. Saran tersebut juga pernah disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW;
كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ وَهُوَ جُنُبٌ تَوَضَّأَ وُضُوْءَهُ لِلصَّلاَةِ وَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْكُلَ أَوْ يَشْرَبَ وَهُوَ جُنُبٌ غَسَلَ يَدَيْهِ ثُمَّ يَأْكُلُ وَيَشْرَبُ
Artinya: “Apabila beliau hendak tidur dalam keadaan junub, maka beliau berwudhu seperti wudhu untuk salat. Dan apabila beliau hendak makan atau minum dalam keadaan junub, maka beliau mencuci kedua tangannya kemudian beliau makan dan minum“.