Eramuslim – ADA banyak cara kita mendidik anak untuk menjadi orang yang benar dan baik, taat dan beretika. Cara yang paling umum adalah mengajar dan mendidik sendiri anak kita, mengirim anak kita untuk mengaji, dan atau menyekolahkan anak kita. Cara lainnya adalah dengan memberikan contoh teladan pada anak dalam kehidupan rumah tangga atau memberikan nasehat saban hari kepada anak-anak kita.
Ada cara lain yang jarang ditempuh oleh banyak orang, yaitu mendidik anak dengan doa, mengarahkan dan mengubah perilaku anak dengan permohonan yang dilantunkan para orang tua untuk kebaikan sang anak. Syekh Fudlail bin Iyadl adalah salah seorang ulama yang menggunakan jalur ini. Beliau selalu berdoa: “Ya Allah, Engkau tahu bahwa aku telah berusaha keras untuk mendidik anakku untuk menjadi manusia baik. Tapi aku tidak mampu Ya Rabb. Aku mohon kepadaMu untuk mendidikkan anakku untukku. Didiklah anakku ya Rabb.”
Bagaimanakah efek pendidikan dengan doa ini? Faktanya adalah bahwa putera Syekh Fudlail bin Iyadl menjadi orang alim nan wara’ yang disegani. Kalau Allah yang mendidik langsung, tak ada kata tak mungkin untuk menjadi yang terbaik, bukan? Inilah alasab mengapa senantiasa saya katakan bahwa selama orang tua memiliki waktu berdoa untuk anaknya, maka selalu saja ada jalan bagi anak, senakal apapun dia, untuk berproses lebih baik.
Al-Qur’an QS 46 ayat 15, misalnya, mengajarkan kepada kita doa yang mengandung pesan dan kesan seperti yanf diuraikan di atas. Jangan hanya fokus pada mendidik anak secara biasanya itu, gunakan daya dahsyat doa untuk menjadikan anak kita lebih baik. Bukankah baiknya anak-anak kita adalah bagian utama kebahagiaan kita? (Inilah)