Bagaimana jika anak mulai bebal dan tidak mengindahkan perintah (Bandel)? Kisah ketiga akan menjawabnya:
Kisah ini diilhami oleh seorang sahabat yakni Anas Bin Malik yang telah menjadi pelayan Rasululah kala berusia anak-anak, 10 tahun di dalam riwayat disebutkan. Pada suatu hari Rasulullah memerintahkan Anas untuk pergi ke suatu tempat karena keperluan. Karena perintah itu bukan berasal dari Rasulullah secara langsung maka Anas yang sedang asik bermain tidak mau pergi dan kembali bermain bersama temannya.
Kala itu Anas bukan bermaksud tidak patuh, ia hanya ingin yang mengatakan perintah tersebut adalah Rasulullah. Wajar sajalah kala itu usianya adalah anak-anak yang masih menginginkan dunianya bersama kawan-kawannya. Tak lama kemudian Rasulullah menemui Anas yang tengah bermain dan menarik telinga anas (menjewer) dengan senyum dan nada gurauan kemudian bersabda:
“Hai Anas! Apakah kamu sudah pergi ke tempat yang aku perintahkan?
Anas pun menjawab, Insya Allah saya akan berangkat wahai Rasulullah! lalu saya segera berangkat melaksanakan perintah Rasulullah.”(HR Muslim dan abu Dawud)
Sahabat, lihatlah bagaimana Rasulullah berlaku tegas dalam mendidik anak-anak, kita harus bisa membedakan mana tegas dan mana marah. Tidak serta merta Rasulullah membentak Anas bahkan memukul atas kebandelannya, Beliau mencoba menanyakan terlebih dahulu disertai dengan senyuman pula dan gurauan. Maka inilah yang disebut keteladanan dan kebijaksanaan.
Nah itu tadi kisah yang menyajikan bagaimana Rasulullah mendidik anak dan memotivasi potensi anak dan mengajari kedisiplinan, semoga sebagai orangtua kita senantiasa bersabar dan dikaruniai kekuatan untuk menjaga amanah-Nya. Amin. (Inilah)