Lalu Ibnu Mas’ud membaca QS al-Kahfi ayat 82: “Dan adapun dinding rumah itu adalah milik dua anak yatim di kota itu, yang di bawahnya tersimpan harta bagi mereka berdua, dan ayahnya seorang yang saleh. Maka Tuhanmu menghendaki agar keduanya sampai dewasa dan keduanya mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Tuhanmu. Apa yang kuperbuat bukan menurut kemauanku sendiri. Itulah keterangan perbuatan-perbuatan yang engkau tidak sabar terhadapnya.” (QS. Al-Kahf 18: Ayat 82)
Atas QS al-Kahfi ayat 82 itu sebagian ahli tafsir berkata bahwa ayat itu menyiratkan adanya jaminan dari Allah bahwa keshalehan orang tua berpengaruh besar pada keshalehan anak. Bayangkan, Allah sampai mengutus Nabi Musa dan Nabi Khidir untuk membangunkan rumah bagi dua anak yatim yang orang tuanya sangatlah shaleh sebagaimana digambarkan oleh ayat di atas. Jadilah orangtua yang shaleh. (Inilah)
Salam, AIM, Pengasuh Pondok Pesanren Kota Alif Laam Miim Surabaya.