Eramuslim – Kecocokan di antara pasangan menjadi penentu harmonisnya kehidupan rumah tangga. Maka dari itu sejak awal harus selektif memilih calon pasangan untuk dijadikan suami atau istri.
Ustadz Ahmad Zarkasih dalam bukunya “Menakar Kufi Dalam Memilih Jodoh” mengatakan, jauh-jauh hari Nabi SAW sudah memberikan informasi yang paripurna kepada kita umatnya terkait dengan bagaimana cara memlih jodoh dan faktor apa yang mestinya harus diperhatikan dalam menyeleksi calon pasangan.
Rasulullah SAW dalam haditsnya yang cukup masyhur:
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ
Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ubaidullah ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Sa’id bin Abu Sa’id dari bapaknya dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung.” (HR Bukhari)
“Inilah empat faktor yang mestinya menjadi patokan dalam memilih jodoh di antaranya harta, keturunan, kecantikan atau ketampanan, dan agama,” kata Ustadz Ahmad.