“Apa yang dilakukan anakku kepadamu sehingga kamu seperti ini?” kalimat itu bukan sekedar memancing akhwat untuk mencari sendiri akar masalahnya. Tetapi juga membuatnya sangat dekat karena ummahat di hadapannya itu menyebut suaminya sebagai anak.
Kedekatan adalah faktor utama dalam sebuah konseling. Dan ikatan tulus Lathifah kepada setiap kader dakwah membuat mereka merasa dekat. Kedekatan juga merupakan faktor keberhasilan sebuah nasehat. Sering kali ketika mendapatkan nasehat, orang akan melihat siapa yang berbicara dan apa hubungannya. Jika ia adalah orang lain yang memiliki sekat psikologis, ia cenderung tidak menganggap nasehat itu. Bahkan terkadang ia menganggap nasehat sebagai tindakan menggurui. Namun begitu seseorang mendapat nasehat dari orang yang sangat dekat dengan dirinya dan ia menangkap keikhlasan di balik nasehat itu, serta merta ia akan menerima dan mengikutinya.
Dan itulah yang terpancar dari Lathifah. Pertama-tama ia menyambut setiap akhwat dengan sambutan hangat persaudaraan. Seperti dua saudara yang lama tak berjumpa. Lalu ia menambah kedekatan dengan kalimat pembuka, kemudian dengan penuh perhatian memperhatikan setiap kata dan curhat akhwat di depannya. Meski demikian, ia tak kehilangan esensi di balik masalah itu. Apa akar masalahnya. Apa problem utama di balik cerita panjangnya. Kemudian barulah ia memberikan solusi; solusi yang syar’i dan mudah tanpa dianggap menggurui. [Muchlisin BK/kisahikmah]