“Siapa pun di antara kamu, janganlah menyamai istrinya seperti seekor hewan bersenggama, tapi hendaklah ia dahului dengan perantaraan. Selanjutnya, ada yang bertanya: Apakah perantaraan itu? Rasulullah bersabda, yaitu ciuman dan ucapan-ucapan romantis.” (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Dilarang berhubungan intim tanpa penutup/selimut
Dari Atabah bin Abdi As-Sulami bahwa apabila kalian mendatangi istrinya (berjima), maka hendaklah menggunakan penutup dan janganlah telanjang seperti dua ekor himar. (HR Ibnu Majah)
Maksudnya adalah jangan bertelanjang seperti hewan yang kelihatan kemaluannya saat berjima tapi pakailah selimut sebagai penutup, atau bertelanjang dalam selimut.
4. Dilarang berhubungan intim melalui dubur/anus
Dari Abi Hurairah Radhiallahuanhu bahwa Rasulullah Shallallahualaihi wasallam bersabda, Dilaknat orang yang menyetubuhi wanita di duburnya.” (HR Ahmad, Abu Daud dan An-Nasai)
Tentu saja dikarenakan dubur/anus adalah tempat pembuangan kotoran, yang membahayakan kesehatan jika berhubungan suami-istri melaluinya.
5. Dilarang berhubungan intim saat istri haid
Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: Haid itu adalah kotoran.” Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari perempuan di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri. (QS. Al-Baqarah/2: 222)
6. Dilarang menyebarluaskan masalah hubungan intim
“Sesungguhnya di antara manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah Subhanahu wa Taala pada hari Kiamat adalah laki-laki yang menyetubuhi istrinya dan istrinya memberikan kepuasan kepadanya, kemudian menyebarkan rahasia istrinya.” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim (2597) dan Abu Dawud (4227)) (inilah)
Oleh ummi