Lifestyle Pejabat di Era Umar bin Khattab

eramuslim.com – Umar bin Khattab merupakan salah satu potret pemimpin ideal dalam sejarah peradaban manusia. Dia dikenal sebagai pemimpin yang adil dan tegas, namun gaya hidupnya terkenal sederhana dan sangat rendah hati meski memiliki kekayaan besar.

Kesederhanaan itu pula yang ditularkan Umar kepada para pejabat yang dilantik menjabat di suatu daerah. Umar selalu memperhatikan kesederhanaan mereka. Tapi di sisi lain, Umar mengimbau para pejabat untuk hidup dalam kesederhanaan.

“Begitu gaya hidup mereka (para pejabat era Umar), glamornya royal dalam bersedekah. Efeknya ke masyarakat sangat luar biasa,” kata Ustaz Asep Sobari dalam webinar di Sirah TV, dikutip Rabu (8/3/2023).

Pendiri Sirah Community Indonesia itu mengatakan, Umar tidak ingin para pejabat berlaku koruptif. Umar memberikan gaji besar agar para pejabat tidak berkhianat.

Dengan begitu, mereka tidak berfikir mengambil harta yang bukan haknya. Budaya itu lah yang selalu ditekankan Umar kepada para pejabatnya.

Umar pernah berpesan kepada Abu Ubadaih, pejabat tinggi di Syam, “Wahai Abu Ubadaih, jika engkau mengangkat pejabat maka cukupilah mereka (dengan gaji besar) agar tidak berkhianat.” (Abu Yusuf, al-Kharaj).

“Intinya tidak ada yang dizalimi. Pejabat dan rakyat sama-sama sejahtera. Dia (Umar) memastikan semua orang, termasuk para pejabat, hidup dalam keadilan dan tidak merugikan rakyat. Umar sangat menekankan pelayanan publik dan menekankan pejabat harus melayani rakyat dengan tulus dan tidak memperkaya diri,” ujar Ustaz Asep.

Umar pernah berkata, “Janganlah kalian bergelimang kenikmatan dan bergaya hidup seperti kaum ‘Ajm. Sederhanalah.” (Dr. Abdul Aziz al-‘Umari, al-Wilayah ‘ala al-Buldan).

“Memang pejabat itu harus sejahtera, karena tugasnya berat. Maka, disesuaikan dengan keuangan negara. Tapi, pada saat yang sama Umar bin Khattab mengarahkan pejabatnya untuk hidup sederhana,” lanjut Ustaz Asep.

Umar tidak menginginkan para pejabat hidup dalam kemewahan sementara ada rakyat hidup dalam kesusahan. Dia juga meminta para pejabat tidak mengikuti gaya hidup kaum ‘Ajam. Kaum ‘Ajam adalah kaum yang belum masuk Islam pada saat itu.

“Jadi, pada satu sisi Umar bin Khattab menyejahterakan pejabat, tapi di sisi lain dia juga membangun budaya gaya hidup agar sederhana. Ada keseimbangan,” ucap Ustaz Asep.

Akhirnya, lanjut Ustaz Asep, para pejabat di era Umar bin Khattab gemar bersedekah dan berwakaf. Khalid bin Walid, salah satu panglima perang, punya penghasilan besar, tapi sangat gemar bersedekah dan berwakaf.

“Padahal, kita kenal Khalid bin Walid itu sebagai pemimpin militer, bukan pengusaha. Sahabat yang pengusaha, apalagi. Abu Ubaidah pernah dikasih bonus oleh Umar empat ribu dinar, datang ke Syam sudah habis dibagi-bagikan,” tutur Ustaz Asep.

 

 

 

 

[Sumber: Langit7]