Sekarang, Selamatkan Al-Aqsa!

Ketegangan berkobar di Masjid Al-Aqsa hari Ahad (25/10) kemarin. Ratusan pasukan Israel menyerbu tempat suci umat Islam itu, memukuli jamaah dan menembakkan peluru gas air mata, peluru karet berlapis, dan melemparkan granat.

"Mereka memukuli orang dan menodai tempat suci. Mereka mengabaikan kesopanan dan kesusilaan manusia," Adnan al-Husseini, pejabat tinggi Wakf Muslim, mengatakan kepada IslamOnline.net.

"Mereka mengepung Masjid Aqsha dan mencegah umat Islam mendekati tempat itu."

Menurut saksi mata, sedikitnya 10 warga Palestina terluka, beberapa parah, sementara yang lain menderita iritasi karena gas air mata. Sebanyak 20 warga Palestina ditangkap.

Syeikh Muhammad Hussein, seorang ulama terkemuka dan pemimpin agama, menggambarkan situasi di Al-Aqsa sangat berbahaya. "Para tentara Israel menyerang semua orang, termasuk perempuan dan anak-anak," katanya.

Sebelumnya, para pemimpin Muslim mendesak umat Islam untuk berbondong-bondong mendatangi Masjid Al-Aqsa, yang saat ini dijadikan incaran utama Yahudi. Panggilan itu disampaikan melalui pengeras suara di kompleks Aqsha, membuat penjajah Israel menghentikan pasokan listrik ke masjid-masjid di daerah tersebut.

Selamatkan Al-Aqsa

Palestina menuduh pasukan pendudukan Israel dan para ekstrimis Yahudi bermain dengan api.

"Mereka berusaha untuk membuktikan bahwa mereka adalah penguasa di sini, atau mereka memiliki kedaulatan atas tempat suci kami," kata Hussein. "Tapi ini merupakan tempat suci Islam. Ini selalu seperti ini dan akan selalu seperti ini. "

Al-Aqsa adalah kiblat Muslim pertama kiblat dan merupakan bangunan suci ketiga setelah Ka `bah di Mekah dan Mesjid Nabi Muhammad di Madinah, Arab Saudi.

Al-Husseini menyerukan kepada seluruh dunia untuk bahu-membahu menghentikan "agresi kurang ajar Israel ini kepada Islam dan tempat-tempat suci Islam. "Apa yang terjadi hari ini di Masjid Al-Aqsa belum pernah terjadi sebelumnya, dalam hal tidak menghormati kesucian tempat itu," ia berkeluh kesah. "Israel berusaha terus untuk menabur ketegangan dan teror dan ketika umat Islam memprotes agresi Israel, Israel mengklaim bahwa umat Islam membesar-besarkan masalah di luar proporsional."

"Dan jika umat Islam, pemerintah dan bangsa, tidak bergerak cepat untuk menghentikan Israel, mungkin besok terlambat." (sa/iol)