Setelah adanya kesepakatan yang akan memberikan perusahaan jasa keamanan swasta AS Blackwater melakukan aktivitas di Tepi Barat, juru bicara Hamas Fawzi Barhoum mengatakan langkah tersebut berarti Palestina telah "diserang secara ganda."
Kepala pasukan keamanan otoritas Palestina (PA) di Tepi Barat Dmeiri Adnan, yang dikonfirmasi terkait kedatangan personel keamanan perusahaan Blackwater, mengatakan bahwa para agen hanya akan memenuhi mandat mereka untuk melindungi para pejabat AS ketika mereka berada di Tepi Barat dan lembaga-lembaga di Tel Aviv dan Yerusalem.
"Mereka tidak akan tinggal di wilayah Palestina," kata Dmeiri, menolak adanya kekhawatiran yang berlebihan terhadap kehadiran Blackwater di tepi barat.
Fauzi Barhoum petinggi Hamas, bagaimanapun, menuduh PA telah berkoordinasi dengan intelijen AS, dan menyebut langkah tersebut merupakan refleksi dari "otoritas multinasional" penguasa di Tepi Barat, yang bertujuan untuk "menindas kebebasan warga Palestina, kedaulatan mereka di tanah mereka sendiri dengan secara langsung mengaktifkan pendudukan Israel untuk menerapkan agenda mereka dari menghapus semua orang yang membela Palestina."
"Kedatangan personel keamanan Blackwater ke Palestina merupakan bahaya terbesar bagi kehidupan dan kedaulatan Palestina," kata Barhoum, menambahkan bahwa ia percaya dan membenarkan adanya kerjasama keamanan AS-Israel, dan kehadiran pasukan Blackwater hanya akan menambah pelanggaran kebebasan dan hak asasi manusia yang telah dilakukan di Tepi Barat. "
Juru bicara Hamas menyerukan otoritas Fatah untuk kembali sesuai dengan keinginan rakyat Palestina, untuk melawan pendudukan Israel, dan menuntut PA kembali berfokus pada "proyek nasional."(fq/mna)