Sedekah Pohon Dompet Dhuafa: Hijau, Lestari, Menghidupi

Pesantren itu berada di Kampung Kubang, Desa Jati Sari, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tidak terlalu jauh dari Jakarta, hanya kira-kira 1,5 jam perjalanan melalui tol. Didirikan di atas tanah wakaf seluas lebih kurang 5 hektare dan diresmikan pada 26 Februari 2006 lalu. Pesantren El-Tahfidh namanya. Pesantren ini berkomitmen mencetak 8.000 orang dai yang hafal Al-Quran (hafiz) sampai 2030. Sebuah visi yang luar biasa.

Pesantren ini pembangunannya belum rampung, tapi geliatnya sudah terasa. Ada sebuah asrama untuk mahasiswa, masjid, GOR, dan beberapa bangunan yang sekarang tengah dikerjakan. Selain itu, pesantren ini punya dua buah guesthouse—dari sepuluh buah yang direncanakan—yang dibangun di atas kolam ikan, terbuat dari bilik bambu, dan bernuansa alami. Dua bilik ini ternyata sudah penuh di-booking tiap minggunya. Ada tamu keluarga, kelompok mahasiswa, bahkan karyawan kantoran yang menyewa dan berlibur tiap akhir pekan di sana. Ketika kami bertamu ke sana beberapa waktu lalu, kami disuguhi talas, ubi, dan kacang rebus, serta kelapa muda yang segar oleh tuan rumah.

Sampai saat ini, pesantren El-Tahfidh telah membina 85 orang lulusan SMA dari seluruh propinsi Indonesia. Sebanyak 36 orang mahasiswa existing, 20 orang telah hafal Al-Quran 30 juz dan sisa lainnya telah lulus dan sekarang sudah mengabdi ke masyarakat daerah masing-masing.

Menariknya, selain sebagai lembaga pencetak para penghafal Al-Quran, pesantren ini juga akan dijadikan sebuah kawasan berlibur dengan konsep wisata buah. Beberapa areal kosong akan ditanami pohon buah, sehingga, selain menghijaukan, lokasi ini akan menjadi semacam kebun buah yang bisa dipetik dan dikomersilkan hasilnya.

Tanggal 13 Februari 2010, Dompet Dhuafa bersama Radio Republik Indonesia dan Pesantren El-Tahfidh menanami areal pesantren dengan 1.500 pohon buah. Acara ini dibuka oleh Menteri Kehutanan RI ZUlkifli Hasan. Pohon-pohon ini kemudian akan disebar di seluruh kawasan pesantren, yang dalam waktu yang tidak lama, sudah bisa dipetik hasilnya. Penanaman pohon buah ini merupakan salah satu program dari tema besar DD Goes Green yang diusung oleh Dompet Dhuafa tahun ini. Pohon-pohon yang ditanam itu merupakan pohon-pohon yang disedekahkan oleh para donatur melalui Dompet Dhuafa. Para donatur menyerahkan dananya, Dompet Dhuafa yang menanamnya.

Program Sedekah Pohon hadir untuk mendukung semangat go green yang sudah menggema di seluruh dunia. Mengambil bagian dalam upaya itu, tahun ini Dompet Dhuafa berkomitmen menanam puluhan bahkan ratusan ribu pohon untuk menghijaukan Indonesia.

Sebanyak 200.000 batang pohon produktif akan ditanam dan diserahkan pengelolaannya kepada 10.000 keluarga dhuafa. Pohon produktif adalah pohon yang memiliki nilai ekonomi tinggi sekaligus tidak kehilangan fungsi sebagai penyerap gas karbondioksia. Keluarga dhuafa yang menerima pohon akan mengelola, memelihara, dan menikmati hasil pohon tersebut. Penanaman pohon akan menyasar wilayah sekitar sekolah/ pesantren, daerah bekas galian tambang (wilayah kritis), tepi hutan, dan di komunitas masyarakat.

Bukan hanya itu, mengiringi program Sedekah Pohon ini, sejumlah kampanye bertemakan lingkungan pun turut diluncurkan antara lain: reuse (penggunaan barang bekas layak pakai), recycling (daur ulang), penghematan energi dan pengelolaan lingkungan. Program Sedekah Pohon Dompet Dhuafa tidak semata-mata mengajak masyarakat untuk menanam pohon saja, namun lebih dari itu, Sedekah Pohon adalah ajakan beribadah bersama, melaksanakan sunnah Rasulullah yang amat mencintai alam dan lingkungan. Anda dapat berpartisipasi dengan orang-orang tercinta untuk bersama-sama ber-Sedekah Pohon.

Program Sedekah Pohon yang dilaksanakan oleh Dompet Dhuafa Republika, secara filosofi berbeda dengan program-program penanaman pohon dalam tema go green pada umumnya. Jika program go green berorientasi pada perbaikan alam dan lingkungan, Program Sedekah Pohon menitiktekankan objek pengelolaannya pada pemberdayaan masyarakat miskin, selain tentu saja manfaat perbaikan kualitas alam dan lingkungan.

Dalam program ini, masyarakat miskin diajak untuk berpartisipasi menanam pohon sekaligus merawatnya hingga menghasilkan buah produktif. Selama masa tersebut, masyarakat yang menanam diberikan insentif atas jasa perawatannya. Saat tiba masa panen, masyarakat yang menanam tersebut juga berhak atas hasil panen pohon yang dipeliharanya. Dengan demikian, masyarkat miskin, dari tidak memiliki penghasilan, akan memiliki sumber penghidupan saat menanam dan merawat pohon, dan bahkan berhak menikmati hasil panen sebagai sumber penghasilan produktif baru mereka.

Dari mana sumber dana insentif untuk membiayai penanaman dan perawatan pohon yang ditanam? Jawabannya adalah dari sedekah yang diberikan oleh para donatur. Sedekah tersebut bersifat khusus karena dikonversi dengan nilai satu pohon. Dalam hal ini, satu pohon di hargai Rp. 100.000,- artinya, setiap masyarakat miskin menanam satu pohon, ia berhak mendapatkan insentif sebesar Rp. 100.000,- setiap bulan. Dengan model seperti ini, maka kita akan memperbaiki lingkungan sekaligus memberdayakan masyarakat miskin di sekitar kita.

Program sedekah pohon dilakukan dalam beberapa bentuk sesuai target yang dituju.
Beberapa yang sudah dan akan dilaksanakan adalah:

Sedekah pohon di Pesantren

Target pemberdayaan yang ingin dituju melalui program Sedekah Pohon adalah guru, pengajar, dan para santri dari pesantren yang bersangkutan. Salah satu skema yang dapat diterapkan adalah dengan menanam pohon-pohon produktif di lahan pesantren. Hasil dari pohon-pohon tersebut akan dikelola oleh para guru, pengajar, serta santri sehingga pada akhirnya dapat memberdayakan mereka.

Sedekah pohon oleh kelompok hobby.

Kepedulian kelompok-kelompok hobi rupanya tidak hanya sebatas pada ruang lingkup hobi yang digeluti saja. Kepedulian terhadap isu-isu kemanusiaan dan sosial kerap diwujudkan dalam kegiatan bakti sosial yang menyasar pada kaum dhuafa. Delivery program Sedekah Pohon ini salah satunya dapat dicapai melalui upaya kerjasama antara lembaga dengan komunitas penghobi ini dalam melakukan aktivitas sosial bersama.

Sedekah pohon oleh para eksekutif profesional

Beberapa korporasi di Indonesia telah dengan sadar menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR). Umumnya, korporasi-korporasi tersebut memiliki wilayah target CSR-nya masing-masing. Dompet Dhuafa berencana untuk menjalin kerjasama dengan mereka untuk menanam pohon di lahan-lahan yang berpotensi di wilayah target CSR tersebut.

Sedekah pohon oleh pelajar
Saat ini, banyak sekolah di tingkat menengah maupun lanjut yang memiliki program sosial bagi kaum dhuafa. Peluang kerjasama dengan sekolah-sekolah ini pun juga dijajaki untuk program Sedekah Pohon.

Sedekah pohon kawasan pertambangan
Pemerintah mengedepankan pulau Belitung sebagai salah satu primadona untuk wisata dengan pantainya yang sangat indah. Namun jika kita ayunkan langkah kaki kita sedikit lebih dalam dari wilayah pesisir, maka yang sesungguhnya tersaji adalah kerusakan alam yang terbentang luas. (sa/mel)