Habib Al-Habsyi : Waspadai Aksi Musuh Islam di Pemilu

Pemilu legislatif semakin dekat, partai politik pun semakin gencar melakukan manuver untuk mendekati untuk massa pemilih dari kelompok umat Islam. Dengan berbagai cara misalnya membentuk Majelis-majelis Dzikir ataupun mendekati para tokoh ulama dan habaib.

Melihat kondisi itu, Habib Husein Al-Habsyi meminta, umat Islam tidak terpancing dengan aksi simpatik sesaat parpol atau caleg untuk mendulang suara dalam pemilu. Karena yang terpenting bagi umat Islam calon pemimpin negara ini bisa memperjuangkan kepentingan umat Islam.

"Kita harus berhati-hati dengam musuh-musuh Islam, ada skenario global internasional untuk menghancurkan umat Islam. Pemilu ajang penipuan umat Islam," katanya disela-sela aksi Sejuta Umat Pembubaran Ahmadiyah, di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (1/4).

Ia menegaskan, syarat calon pemimpin yang dipilih umat Islam harus bisa memperjuanglkan penegakan syariah dan berani membubarkan Ahmadiyah yang telah nyata-nyata menghina kemurnian ajaran Islam.

"Haram hukumnya memilih SBY, kalau dia tidak membubarkan Ahmadiyah. Jangan biarkan kehormatan Rasulullah diinjak-injak, agama Islam dinodai," tegasnya.

Kepentingan asing masih melekat kuat pada Indonesia, Habib Husein menduga, sampai pemerintah SBY-JK berakhir tidak akan tampak itikad baiknya untuk menerbitkan Keppres Pembubaran Ahmadiyah yang menjadi impian umat Islam tersebut.

"Lihar saja SBY ditengah kesibukannya masih masih sempat menghadap ‘juragan Zionis’. Kalau sudah begini SBY tidak mungkin mau membubarkan Ahmadiyah," tandasnya.

Seperti diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat ini tengah berada di London, Inggris untuk menghadiri Forum KTT G-20. Dalam kunjungan ke London, tersebut Presiden dijadwalkan bertemu dengan beberapa pemimpin negara, termasuk dengan Presiden AS Barack Obama.

Tuntutan yang disampaikan oleh ratusan massa FUI tidak menyurutkan niat gabungan ormas untuk melaksanakan shalat Dzuhur, sebelum mengakhiri aksi tersebut mereka pun melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah didepan Istana dengan beralaskan spanduk, koran dan aspal, mereka terlihat merapatkan barisan dan khusuk. (nov)