Seperti biasa setiap ada kejadian bom, entah itu bom buku, bom surat atau bom yang lainnya, yang selalu menjadi sasaran tembak pastilah umat Islam. Bukan itu saja, kriminalisasi ‘ulama dan umat Islam untuk mengkaitkan dengan bom sudah sering terjadi, terakhir peletihan Densus 88 di Jawa Timur yang mengambil simbol-simbol Islam sebagai musuhnya. Kini, peristiwa bom bunuh diri di dalam masjid Mapolresta Cirebon sekitar jam 12.20, tepat saat rakaat pertama Sholat Jum’at hendak dimulai. Ledakan ini mengakibatkan 27 orang jama’ah, termasuk Kapolresta Cirebon, mengalami luka. Sedang pelakunya tewas di tempat.
Untuk menyikapi hal tersebut di atas kemarin sore (18/4) ormas-ormas Islam menggelar jumpa pers di kantor DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di jalan Supomo, Jakarta Selatan. Mereka menyatakan peristiwa ini tidak ada hubungannya dengan Islam atau perjuangan Islam, karena bertentangan sekali dengan ajaran Islam seperti dinyakan Allah SWT dalam Surat Alma’idah ayat 32. Jadi, sangat jelas syariat Islam melarang dengan tegas melukai apalagi membunuh siapapun tanpa alasan yang dibenarkan secara syar’i, terlebih itu dilakukan saat orang-orang sedang melaksanakan sholat Jum’at di dalam masjid, dan tindakan itu menimbulkan kematian atas dirinya.
Menurut ormas-ormas Islam, bisa jadi tindakan ini bertujuan untuk mengadu domba antara kelompok-kelompok Islam dengan pihak kepolisian. Bisa juga untuk makin mematangkan situasi dan kondisi masyarakat menjelang pengesahan RUU Intelijen. Begitu juga yang disampaikan oleh Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI, pada jumpa pers tersebut, bahwa peristiwa seperti sudah direkayasa dan dipersiapkan. Begitu lengkap dan detilnya dokumentasi yang ditampilkan di tv-tv tentang prilaku pelaku peledakan(menurut polisi M. Syarif) pada setiap aksi-aksi yang dilakukakan umat Islam Cirebon. Di situ terlihat M. Syarif begitu garang dan kasar.
Atas tindakan peledakan bom di masjid Mapolresta Cirebon, ormas-ormas Islam mengutuk dengan keras pelaku bom bunuh diri itu sebagai tindakan biadab dan sangat bertentangan dengan ajaran Islam dan menyerukan kepada pihak berwenang untuk segera mengusut tuntas siapa pelaku dan apa motivasinya, termasuk siapa otak di balik tindakan keji ini. Hanya dengan cara itu, spekulasi yang berkaitan dengan peristiwa ini bisa segera diakhiri. Juga meno;ak mengaitkan peristiwa ini dengan kepentingan untuk segera mengesahkan RUU Intelijen.
Kepada seluruh umat Islam untuk tetap teguh, sabar dan istiqomah dalam perjuangan menegakkan syariat Islam. Ormas-ormas islam tersebut adalah: Al-Ittihadiyah, HTI, Persis, Anshorut Tauhid, PUI, PITI, Sarekat Islam, KAHMI, DDII, Hidayatullah, LPPI, KB-PII, MUI. (mzs)