Sejumlah organisasi yang tergabung dalam World Social Forum (WSF) mencanangkan aksi boikot Israel di seluruh dunia sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina yang menjadi korban serangan brutal Israel.
Dalam pertemuan WSF yang berakhir hari Minggu kemarin, sejumlah organisasi pro-Palestina yang dipimpin oleh Palestine National Committee memutuskan bahwa aksi boikot itu akan dilakukan serentak pada tanggal 30 Maret mendatang dan uniknya, sejumlah orang Yahudi Israel yang menjadi anggota forum tersebut mendukung seruan aksi boikot itu.
"Aksi boikot ini bukan aksi anti-Semi (anti-Yahudi), tapi aksi untuk menentang praktek-praktek apartheid yang dilakukan Israel," kata Yuri Haas, seorang Yahudi Israel yang ikut mengorganisir kampanye boikot Israel tersebut.
Dalam pertemuan WSF yang berlangsung selama enam hari di Brazil itu, banyak peserta yang mengenakan kain kaffiyeh yang selama ini dianggap menjadi ikon perjuangan bangsa Palestina dan t-shirt bertuliskan "I am Palestinian" sebagai bentuk solidaritas mereka pada warga Palestina di Jalur Gaza yang menjadi korban serangan brutal Israel belum lama ini.
Kelompok-kelompok pro-Palestina dalam WSF, selain mencanangkan kampanye boikot juga menggelar kampanye untuk menggagalkan kesepakatan perdagangan bebas antara Israel dan negara-negara yang tergabung dalam blok Mercosur (terdiri dari Argentina, Brazil, Paraguay, Uruguay dan Venezuela).
"Kami hanya butuh satu presiden untuk tidak menandatangani kesepakatan itu," tukas Haas. (ln/aby)