Seorang eksekutif muda perusahaan Google Inc ditahan oleh otoritas Mesir selama 12 hari karena dirinya dianggap berada di belakang halaman Facebook yang membantu memicu apa yang di sebut sebagai "Revolusi pemuda dari Internet."
Wael Ghonim, manajer pemasaran bagi perusahaan internet tersebut, secara emosional menangis selama wawancara televisi hanya beberapa jam setelah dia dibebaskan. Ia menggambarkan bagaimana ia menghabiskan seluruh waktu di tahanan dengan mata ditutup sementara orang tuanya yang khawatir tidak tahu keberadaan dirinya. Walaupun begitu, Ia menegaskan ia tidak disiksa dan mengatakan interogatornya memperlakukannya dengan baik.
"Ini adalah revolusi pemuda dari Internet dan sekarang revolusi dari semua rakyat Mesir," katanya, menambahkan bahwa ia terkejut ketika pasukan keamanan menahannya dan mencap dirinya sebagai pengkhianat.
"Siapapun dengan niat baik adalah pengkhianat karena kejahatan adalah sesuatu yang normal," katanya. "Kalau saya pengkhianat, saya akan tetap tinggal di vila saya di Emirates dan menghasil banyak uang dan berkata seperti yang lainnya, ‘Biarkan negara ini pergi ke neraka." Tapi kami bukan pengkhianat," tambah Ghonim, warga Mesir yang mengawasi pemasaran Google di Timur Tengah, Afrika dari Dubai.
Ghonim telah menjadi pahlawan demonstran sejak dia hilang pada 27 Januari lalu, dua hari setelah unjuk rasa besar-besaran dimulai. Dia membenarkan laporan oleh pengunjuk rasa bahwa ia adalah administrator dari halaman Facebook "Kita semua adalah Said Khaled" yang merupakan salah satu alat utama yang mengorganisir demonstrasi yang dimulai pada 25 Januari.(fq/ap)