Turki menegaskan bahwa Israel tidak bisa lari dari tanggungjawab atas pembunuhan sembilan aktivis Gaza Turki dan kembali mengulangi tuntutan permintaan maaf dari Israel dan kompensasi untuk para keluarga korban.
Pada hari Sabtu kemarin (25/12), Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu berkata, "Tidak ada yang bisa menutupi tindakan mematikan agresi Israel, Associated Press melaporkan.
Davutoglu menuduh Israel tidak menanggapi tawaran Turki, merujuk kepada beberapa contoh dari Ankara terkait korban serangan Tel Aviv yang menuntut adanya penebusan atas serangan itu.
Pernyataan ini datang pada malam kembalinya kapal Mavi Marmara, kapal yang memimpin konvoi yang diserang.
Para korban meninggal dan 50 lainnya terluka pada 31 Mei selama serangan komando Israel di armada Kebebasan, sebuah konvoi bantuan internasional yang didukung Turki, yang berlayar untuk memecah pengepungan Tel Aviv di Jalur Gaza.
Armada itu membawa sekitar 750 aktivis hak asasi manusia dan sekitar 10.000 ton bahan konstruksi, peralatan medis dan perlengkapan sekolah.
Para aktivis ini kemudian diusir dan kargo dialihkan ke pelabuhan Israel Ashdod sebelah selatan Tel Aviv. Laporan menunjukkan bahwa pasukan Israel merampas dan barang-barang pribadi milik para aktivis.(fq/prtv)