Polisi London membebaskan enam muslim yang dituduh merencanakan pembunuhan terhadap Paus Benediktus XVI saat kunjungannya ke London. Departemen Anti-Teror Scotland Yard menyatakan bahwa keenam muslim yang sehari- tidak terbukti merencanakan aksi teror tersebut.
Keenam muslim itu berusia antara 26 dan 44 tahun, semuanya muslim keturunan Afrika Utara. Mereka adalah pegawai perusahaan Veolia Environmental Services, yang tugasnya membersihkan jalan-jalan di Westminster.
Tim antiteror Inggris menangkap mereka pada 17 September 2010–sehari sebelum kunjungan Paus ke London–setelah mendapat informasi dari seseorang yang mengatakan bahwa ia mendengar obrolan lima dari enam lelaki, tentang kemungkinan menyerang mobil Paus Benediktus.
Pada polisi, sumber tadi mengatakan bahwa keenam lelaki tersebut melihat sebuah gambar di surat kabar Metro London, dan mulai berdebat untuk melakukan pembalasan atas insiden pembakaran Al-Quran yang terjadi baru-baru ini.
Atas informasi tersebut Scotland Yard langsung melakukan investigasi. Pada pagi hari, 17 September 2010, seorang agen intelijen memberitahu para detektif Scotland Yard bahwa salah satu dari lima tersangka memiliki nama yang sama dengan nama tersangka yang diduga terlibat dalam serangan bom ke transportasi kereta di Madrid pada tahun 2004.
Polisi London melakukan beberapa kali pertemuan untuk membahas bagaimana cara terbaik untuk mengatasi situasi pada saat itu, termasuk melakukan pembicaraan dengan si sumber informasi, untuk menguji kebenaran ceritanya. Akhirnya, Komandan Kepolisian Metro London Steven Kavanagh memberikan otoritas untuk melakukan operasi penangkapan.
Selama interogasi, keenam muslim yang ditangkap menolak tuduhan bahwa mereka pernah "membicarakan tentang rencana membunuh Paus". Diketahui pula, bahwa orang yang memiliki nama sama dengan tersangka pelaku pemboman di Madrid, ternyata bukan orang yang sama.
Penyelidikan terhadap keenam muslim tersebut jadi tak tentu arah. Karena keenam muslim yang ditangkap itu tetap membantah semua tuduhan, termasuk pertanyaan kemungkinan mereka tahu tentang adanya rencana membunuh Paus, tentang adanya bahan peledak, tentang rencana terorisme atau tendensi tentang hal-hal yang berkaitan dengan semua hal tersebut.
Karena tak menemukan bukti, Polisi London akhirnya membebaskan mereka. Tapi nama keenam muslim itu sudah terlanjur tercemar, karena pemberitaan tentang mereka dilansir oleh media massa di Inggris. Salah seorang dari enam muslim itu dikabarkan akan menggugat polisi karena sudah salang tangkap dan menahan mereka. (ln/bbc)