Dalam hitungan mundur untuk pelaksanaan demonstrasi hari Selasa ini (1/2) yang melanjutkan aksi sebelumnya, tentara/ militer Mesir berjanji untuk tidak menggunakan kekerasan terhadap warga, menurut televisi milik negara.
Pasukan militer bersenjata mengatakan bahwa penyebaran tank dan personil militer hanya untuk kepentingan melindungi warga sipil.
Pernyataan ini datang untuk meyakinkan ratusan ribu demonstran, yang direncakan akan turun ke jalan-jalan di Kairo hari Selasa sore (1/2) dalam rangka untuk menegaskan tuntutan mereka untuk mengakhiri rezim Presiden Hosni Mubarak.
Selama tiga hari terakhir, ribuan pengunjuk rasa telah berkemah di Tahrir Square di jantung ibukota yang dikelilingi oleh puluhan tank, truk militer dan personil bersenjata.
Pernyataan militer ini juga datang untuk menyangkal kecurigaan yag disuarakan oleh beberapa pemimpin oposisi bahwa pihak militer akan menyerang demonstran dalam demonstrasi hari ini.
Mesir telah diguncang oleh unjuk rasa sangat besar sejak Selasa pekan lalu. Puluhan ribu warga Mesir bersatu dan berpawai di beberapa provinsi untuk mengecam pemerintahan Mubarak.
Dalam upaya untuk membatalkan aksi unjuk rasa, polisi telah menggunakan gas air mata, peluru karet dan peluru tajam menyerang warga sipil. Pada hari keempat unjuk rasa, polisi berhasil dikalahkan dan dipaksa untuk mundur oleh demonstran. Pada hari yang sama, presiden memerintahkan militer untuk campur tangan untuk menjaga ketertiban umum. (fq/almasryalyoum)