Setelah melakukan upaya pengusiran terhadap kaum gipsi dan melakukan tindakan keras terhadap kejahatan imigran, Presiden Perancis memperingatkan bahwa meluapnya jamaah muslim ke jalan-jalan pada waktu shalat Jumat, akan merusak tradisi sekuler Perancis yang memisahkan negara dan agama.
Sebelumnya politisi Perancis anti Islam, Marine Le Pen mengangkat persoalan ini dengan menyatakan bahwa umat Islam yang shalat hingga turun ke jalan-jalan, sama dengan pendudukan pasukan Nazi pada masa perang dunia.
Menurut ajudannya, Sarkozy setuju dengan pernyataan Marine Le Pen bahwa jalanan tidak dapat diijinkan untuk menjadi "perpanjangan sebuah masjid" seperti yang terjadi di beberapa bagian kota Paris, yang ditutup untuk lalu lintas karena membludaknya jamaah yang shalat.
Pemerintah setempat telah menolak untuk campur tangan, meskipun adanya pengaduan masyarakat, karena mereka takut akan memicu kerusuhan.
"Orang-orang bereaksi terlalu berlebihan untuk komentar Marine Le Pen," kata ajudan Sarkozy, mengacu pada kehebohan di mana Le Pen dituduh rasisme atas pernyataannya tersebut. "Dia benar: fenomena ini tidak dapat diterima."
Meski saling bersaing, namun untuk kali ini Sarkozy sepakat dengan Marine Le Pen yang diharapkan menjadi kandidat presiden Perancis tahun 2012.(fq/st)