Usai pelaksanaan salat Jumat di Masjid Al-Ikhlas di kota Newburgh, New York pekan kemarin, anggota parlemen AS Maurice Hinchey berdialog dengan jamaah masjid. Ia mengatakan, rapat dengar pendapat tentang Islam radikal yang dilakukan Kongres AS bulan Maret lalu atas usulan senator Peter King adalah tidakan yang salah.
Menurut Hinchey, ia adalah salah satu orang yang secara terbuka menentang ide Peter King. "King berpikir bahwa ia akan mendapatkan keuntungan dari sisi politik dari gagasannya itu," ujarnya.
Pada jamaah masjid, Hinchey mengatakan bahwa ia bangga dengan keberagaman agama yang ada di AS dan memuji kontribusi komunitas Muslim bagi negara AS sejak kedatangan mereka ke Negeri Paman Sam.
Pemuka Muslim di New York Dr Quasar Choudhury sepakat dengan penilaiang Hinchey bahwa King hanya ingin mencari keuntungan politik dengan menggagas rapat dengan pendapat di Kongres tentang Islam radikal.
"Saya tidak percaya dia (King) orang yang jahat. Dia cuma ingin mengambil keuntungan dari situasi politik sekarang ini," kata Dr Choudhury.
Pada kesempatan itu, Imam Masjid Al-Ikhlas Salahuddin Muhammad mengingatkan Hinchey bahwa banyak Muslim AS yang lahir dan dibesarkan di AS, serta memiliki impian akan masa depan yang sama dengan seluruh rakyat AS.
"Kami juga menginginkan apa yang menjadi keinginan rakyat AS," tukas Imam Salahuddin. (ln/isc)