Ketika Recep Tayyib Erdogan (PM Turki) berdebat sengit dengan Shimon Peres (Presiden Israel) dalam forum resmi pekan lalu, dunia internasional banyak mendukung Erdogan.
Sebaliknya, Israel sendiri ketar-ketir, ketakutan akan sikap Erdogan tersebut. Sampai-sampai Duta Besar Israel untuk Turki harus tergopoh-gopoh mendatangi pemerintahan Turki dan bermanis muka. Gabby Levy, duta besar tersebut, mengatakan bahwa hubungan antara Turki dan Israel menjadi krisis setelah kejadian tersebut.
"Ini memang bukan pertama kalinya hubungan Israel dan Turki memburuk." ujar Levy. "Tapi kami yakin, hubungan kami akan segera membaik lagi."
Menurut Levy, selama ini Turki telah menjadi mitra Israel yang loyal. "Pengalaman masa lalu telah menunjukan kalau konflik Israel dengan Turki tidak hanya kali ini saja. Ketika kami menyerang Lebanon tahun 2006, Turki juga menentang dan memusuhi kami."
Turki juga termasuk negara yang pertama mengatakan bahwa dunia harus mengakui kemenangan Hamas dalam pemilu 2009 lampau, padahal ketika itu Israel dengan sengit memprogandakan kepada semua negara di dunia internasional untuk tidak mengakui kemenangan Hamas.
Keberanian Turki ini bukan tanpa sebab. Selama ini perdagangan Israel dengan Turki, bisa mencapai $ 3.4 trilyun dalam satu tahunnya dalam bidang ekonomi, militer dan politik. Ini salah satu hal yang membuat Turki seolah di atas angin, dan membuat Israel ketakutan di tinggal negara itu. (sa/ynet)