Al-Zaidi Gugat Pemerintah Irak

Kasus lemparan sepatu wartawan Irak Muntazer al-Zaidi pada Presiden Bush terus bergulir. Kuasa hukum Muntazer menyatakan pihaknya telah mengajukan gugatan hukum hari Minggu kemarin, terhadap oknum-oknum yang telah melakukan penganiyaan terhadap Muntazer setelah ia diamankan oleh agen-agen rahasia AS dan Irak.

"Muntazer telah mengajukan gugatan hukumnya hari ini. Ada memar-memar di tubuh Muntazer, gigi di bagian rahang atasnya juga copot dan mata kirinya mengalami pendarahan," kata Dhiya al-Saadi, salah satu kuasa hukum Muntazer yang juga pernah menjadi kuasa hukum Saddam Hussein.

Menurutnya, aparat keamanan kantor perdana menteri Irak-lah yang bertanggung jawab atas penyiksaan terhadap Muntazer dan menyatakan sudah memiliki surat keterangan dokter sebagai barang bukti. "Kerugian yang dialami Muntazer diakibat dari tindakan pemukulan dan perlakuan sewenang-wenang yang Muntazer alami beberapa jam setelah ia diringkus oleh aparat keamanan," jelas Al-Saadi.

Kasus Muntazer kini sedang dalam proses hukum. Awalnya, ia dikenai tuduhan telah melakukan agresi terhadap kepala negara asing yang sedang dalam kunjungan kenegaraan di Irak dengan ancaman hukuman 15 tahun. Tapi pihak pengadilan Irak, kemungkinan akan menurunkan level tuduhan, menjadi ‘percobaan agresi’ terhadap kepala negara asing dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

Al-Saadi mengatakan, penyelidikan atas kasus Zaidi sudah selesai hari Minggu kemarin dan tinggal menunggu penetapan tanggal proses pengadilan. Sebelumnya, penyelidik Zaidi mengatakan, Zaidi mengalami luka-luka saat diringkus dan bukan saat interogasi.

Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki menyatakan menyerahkan kasus ini sepenuhnya pada pengadilan. "Saya mengatakan, hukum harus tetap ditegakkan dalam kasus Muntazer al-Zaidi meski nantinya kemungkinan ia akan bebas," ujar Maliki.

Ia menambahkan, "Seorang wartawan seharusnya tidak menunjukkan kebebasan dan sikap kritisnya secara berlebihan dan tidak melewati batas etika jurnalistik."

Sementara itu, keluarga Zaidi melakukan aksi unjuk rasa, meminta agar Zaidi dibebaskan. "Desakan kami sudah jelas, mereka harus membebaskan saudara kami tanpa syarat dan berterus terang atas kondisi kesehatannya serta menghukum pelaku yang menganiaya Zaidi," kata Durgham, saudara laki-laki Zaidi dalam aksi protes keluarga mereka yang sudah memasuki hari ketiga. (ln/iol/AFP)