Pemimpin Keamanan Badan Al-Quds Internasional sekaligus Pemimpin Persatuan Ulama Islam Internasional Dr. Yusuf Al-Qaradhawi kembali menyeru seluruh khatib Jumat, penceramah, dan para imam masjid yang ada di Qatar dan seluruh dunia, untuk kembali membangkitkan solidaritas umat Islam terhadap Palestina dan Al-Quds, dan menjadikan hari Jumat (28/08/09) kemarin sebagai Hari Solidaritas untuk Al-Quds dan Al-Aqsha, karena pada tanggal 21 Agustus 1969 merupakan hari dibakarnya Masjid Al-Aqsha oleh Zionis Yahudi.
Dalam ceramah Ramadan di sela-sela shalat Tarawih pada hari Rabu lalu (26/08/09) di masjid Ahmad bin Hambal, yang terletak di ibukota Qatar, Dr. Yusuf Al-Qaradhawi menyampaikan, "Seluruh imam masjid, para khatib Jumat, dan penceramah di setiap masjid agar menyampaikan permasalahan Al-Aqsha. Karena bahaya yang mengancam Al-Aqsha semakin hari kian parah, seperti penggalian bawah tanah Masjid Al-Aqsha hingga kini masih dilakukan oleh Zionis Yahudi."
Dr. Yusuf Al-Qaradhawi menambahkan, "Zionis telah begitu semena-mena terhadap umat Islam, hingga mereka melarang umat Islam shalat di Masjid Al-Aqsha." Lebih dari itu, beliau juga memperingatkan umat Islam akan adanya konspirasi menghancurkan Masjid Al-Aqsha.
Dr. Yusuf Al-Qaradhawi menjelaskan, "Penggalian Zionis terus mendekat ke arah masjid sedikit demi sedikit. Mereka ingin membagi Masjid Al-Aqsha menjadi sebagiannya milik Yahudi dan sebagian lagi milik umat Islam." Hal ini beliau sampaikan meminta umat Islam membela Al-Aqsha layaknya seorang laki-laki.
Syekh Al-Qaradhawi bergetar dengan kondisi umat Islam saat ini. Dulu umat Islam sangat marah dan langsung melakukan aksi ketika mimbar Shalahuddin yang ada di dalam Masjid Al-Aqsha dibakar Zionis 40 tahun silam (1969). Namun saat ini, di hadapan makar Zionis menghancurkan Masjid Al-Aqsha umat Islam tidak bergerak, seolah tidak terjadi apa-apa."
Dr. Yusuf Al-Qaradhawi juga mengingatkan umat Islam, dulu ketika mimbar yang ada di dalam Masjid Al-Aqsha dibakar oleh Zionis, umat Islam langsung mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi Islam untuk membahas tragedi pembakaran itu. Dengan penuh kesedihan Dr. Al-Qaradhawi mengatakan, "Saat ini Al-Aqsha masih saja terancam, sedangkan umat Islam hanya bisa membiarkannya. Di manakah umat yang mengagungkan Al-Aqsha sebagai kiblat pertama?!"
Pada hari Rabu lalu, Dr. Yusuf Al-Qaradhawi telah mengirim beberapa surat untuk Kementrian Wakaf dan para mufti di berbagai negara Islam terkait hari memperingati 40 tahun pembakaran Masjid Al-Aqsha. Beliau meminta agar hari Jumat diumumkan sebagai hari solidaritas masjid-masjid dunia untuk Masjid Al-Aqsha, melalui khutbah Jumat dan berbagai sarana lainnya.
Terkait kondisi Al-Aqsha saat ini Dr. Yusuf Al-Qaradhawi membeberkan, bahwa kini umat Islam dari berbagai belahan dunia, bahkan dari desa-desa Palestina yang mengelilingi Al-Aqsha masih saja dilarang oleh Zionis untuk memasuki Masjid Al-Aqsha. Sedangkan Zionis radikal dengan begitu bebas setiap harinya mengotori kesucian Al-Aqsha. Mereka masuk baik sendiri maupun secara berkelompok, mengadakan ritual keagamaan Yahudi di dalam Masjid Al-Aqsha, dan mempersembahkan tumbal-tumbalnya. (Sn/iol)