Gerakan Al Qaidah pada hari Jumat kemarin (6/5) mengkonfirmasi bahwa pemimpin mereka Usamah bin Ladin sudah wafat, menghilangkan keraguan beberapa Muslim bahwa pemimpin kelompok itu benar-benar telah dibunuh oleh pasukan AS, dan Al-Qaidah bersumpah untuk melakukan serangan lebih banyak ke Barat.
Pengumuman oleh organisasi pejuang Islam ini, yang berjanji untuk mempublikasikan pesan rekaman dari bin Ladin segera, tampaknya dimaksudkan untuk menunjukkan pengikutnya di seluruh dunia bahwa kelompok ini tetap bertahan dan jaringan mereka masih berfungsi.
Dalam statemennya secara online, dikatakan bahwa darah bin Ladin, yang ditembak mati oleh tim komando AS dalam serangan pada Senin lalu di sebuah kota Pakistan, "adalah lebih berharga untuk kami dan untuk setiap muslim dan tidak akan terbuang sia-sia."
"Perjuangan akan tetap berlangsung, dengan izin dari Allah Yang Maha Kuasa, perlawanan serta perburuan terhadap Amerika dan kolaborator mereka akan tetap terjadi dan mengejar mereka di dalam dan luar negeri."
Dalam pernyataanya Al-Qaidah juga mendesak rakyat Pakistan untuk bangkit melawan pemerintah mereka untuk "membersihkan" negara dari apa yang disebut rasa malu yang atas terbunuhnya bin Ladin di sana dan membersihkan Pakistan dari kotoran Amerika yang menyebarkan korupsi di dalamnya."
Pernyataan itu juga memperingatkan Amerika tidak menodai mayat bin Ladin dan menahan keluarga mereka, meskipun para pejabat AS mengatakan jasad bin Ladin telah dikubur di laut dan tidak ada orang lain yang diambil dari kompleks tersebut.
Beberapa orang di dunia Muslim masih skeptis kematian bin Ladin. Salah satu survei yang dilakukan di Pakistan minggu ini oleh organisasi yang berpusat di Inggris YouGov menemukan bahwa 66 persen dari lebih dari 1.000 responden tidak berpikir orang yang dibunuh oleh Navy SEAL AS adalah Usamah bin Ladin.(fq/reu)