Konferensi Anti Rasisme, Obama Melindungi Israel

Hanya karena mengecam Israel, yang sudah melakukan kejahatan terhadap rakyat Palestina, selama puluhan tahun, dan terakhir Israel melakukan pembantaian terhadap rakyat Palestina di Gaza, maka AS, tidak mau hadir di dalam Konferensi Anti Rasisme, yang akan berlangsung di Jenewa. Presiden Obama, yang masih berada di Ibukota Trididad, Tobaqo, mengecam konferensi itu, sebagai tindakan yang munafik.

Konferensi yang akan berlangsung di Jenewa, yang berlangsung itu, mendapatkan tantangan dari Israel, AS, Canada, Australia, Jerman, Belanda, Perancis, dan Austria, negara-netara itu secara terbuka menyatakan boikot terhadap konferensi yang sedang berlangsung. Sementara itu, perintah Inggris ingin mengirimkan delegasinya untuk hadhir. Sejauh ini, Presiden AS, Barack Obama, menilai bahwa Konnferensi Anti Rasisme itu, ia nilai penuh dengan antagonism, dan hanya memojokkan Israel. “Ini sangat hipokrit dan kontraproduktif”, ujar Obama. Keputusan Obama, tidak akan mengirim delegasi ke dalam konferensi itu. AS memboikot konferensi itu, serta menegaskan, bahwa Obama, menginginkan agar konferensi itu, merupakan kerjasama yang baik antar negara, dan menghentikan segala bentuk diskriminasi.

Tapi, anehnya, justru AS menolak hadhir, hanya karena konferensi itu, draf akhirnya secara terang mengecam terhadap Israel, yang melakukan praktek diskriminasi dan sangat rasialis. Gambaran penolakan terhadap Konferensi di Jenewa oleh AS dan beberapa negara lainnya, menggmbarkan bagaimana peta kekuatan pendukung Israel, tentu yang paling menyolok adalah AS, yang benar-benar menjadi pelindung Israel, tak akan pernah berubah.

Menlu Israel, Avigdor Lieberman, menyebutnya konferensi itu sebagai, ‘pertemuan yang hipokrit’, ujarnya. Avigdor, mengangkat kembali isu ‘holocaust’, yang sudah usang dan mendapatkan banyak kriitikan, dan dianggap ‘holocaust’ itu hanyalah sebuah propaganda Israel, yang tujuan untuk melanggengkan tindakan diskriminasi dan pemerasan.

Untuk melakukan gerakan penentangan yang massif terhadap Konferensi itu, komunitas Yahudi di Austria akan melangsungkan pertemuan memperingati hari ‘holocaust’, dan ini sebagai bentuk protes. Namun, kelompok-kelompok penentang Israel, mereka juga melakukan aksi yang memberikan dukungan kepada Konferensi itu, dan mereka meuduh Israel telah memperlakukan rakyat Palestina di Gaza, sama seperti orang Yahudi, yang pernah hidup di camp ‘Ghetto Warsama’.

Dibagian lain, Inggris yang sudah memastikan akan hadhir dalam konferensi itu, melalui Menlu Inggris David Miliband, mencoba melakukan lobi terhadap negara lainnya, seperti Perancis, Jerman, dan Czech, untuk mendiskusikan konferensi yang tengah berlangsung itu. Negara-negara Uni Eropa ini memasukkan ke dalam draft resolusi itu, kasus yang berkaitan dengan masalah masa lalu yaitu ‘holocaust’, yang sebenarnya sudah tidak relevan lagi. (m/jp)