Hancurnya Masa Depan Ideologi Israel Raya

Tidak ada satupun yang dapat mengindikasikan tentang ideologi srael Raya akan terwujud, seperti yang digagas oleh para pemimpin Zionis-Israel, diantaranya David Ben Gurion,karena dari waktu ke waktu negara Zionis itu menampakkan diri menuju kehancuran.

Enam dekade berlalu saat para pendiri negara Zionis-Israel, dan Israel sebuah negara yang dengan sangat cepat menjadi diantara 20 negara industri terkemuka dengan GNP yang sangat fantastis diantara negara yang ada disekelilingnya.

Israel sebagai kekuatan regional yang tangguh dibidang militer dengan memiliki 200 hulu ledak kepala nuklir, tak tertandingi secara militer. Israel benar-benar  sangat digdaya dibidang militer. Negeri Zionis ini juga termasuk lima negara pengeksport senjata terkemuka di dunia. Senjata buatan Israel ikut membanjiri dunia, terutama dunia ketiga. Semua konflik di negara-negara Dunia Ketiga, senjatanya dipasok dari Israel.

Israel juga mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap pusat-pusat kekuatann global, khususnya Barat, dan dengan bantuan Barat (AS dan Sekutunya), Israel dapat mencaplok tanah-tanah Arab, yang dijadikan miliknya. Namun, yang aneh bin ajaib watak menjajah ini, justru mendapat dukungan dari Barat. Negeri Zionis ini, menerima bantuan cuma-cuma dari Barat dan sekutunya Arabnya, yang jumlahnya mencapai $ 100 milyar dolar. Uang itu digunakan untuk menindas dan menjajah Arab.

Dengan bantuan Barat itu, Israel terus mengontrol dengan tangan besi daerah jajahan di tanah-tanah Arab yang dikuasainya, termasuk Palestina. Bahkan, Israel merencanakan secara sistematis, menghancurkan Yerusalem, dan menjadikan ibukota negara Zionis-Israel, serta meluluh-lantakkan penduduk Arab, yang sekarang hidup menggelandang..

Hari ini, sesudah tentara Israel ‘keok’ di Lebanon Selatan melawan Hisbullah dan gagal menekuk Hamas, dan  banyak pejabat Israel tidak dapat pergi meninggalkan negaranya, karena mereka pasti akan ditangkap, seperti pemimpin Partai Kadima, yang juga mantan Menlu Israel, Tzipi  Livni, maka negeri Zionis ini makin sengsara. Kelompok sayap kanan yang radikal gabungan antara Partai Likud dan Partai Yisraeli Beitenue, ingin terus meluaskan jajahannya terutama Yerusalem Timur, yang dicaplok pada perang tahun l967. 

Tapi tekanan internasional semakin dahsyat, yang membuat Benyamin Netanyahu menjadi terpojok. Kemanapun  pergi Menlu Israel Avigdor Lieberman, tak laku, dan tidak ada yang sudi mendengarkan omongannya. Israel diambang kehancuran. Karena masyarakat internasional telah mengutuknya akibat kekejiannya yang sangat biadab.

Negara-negara Arab dan rakyat Palestina menolak langkah-langkah sayap kanan Israel, yang terus meluaskan jajahannya atas Yerusalem. Uni Eropa mengakui Yerusalem Timur sebagai ibukota negara Palestina. Bahkan, Uni Eropa mendorong Otoritas Palestina mendeklarasikan negara Palestina secara sefihak, tanpa harus meminta persetujuan Israel. Inilah yang membuat Israel jatuh terduduk bersama Amerika, yang tak mampu menaklukan ‘tuannya’  yaitu Israel.

Satu-satunya penyokong utama entitas politik Zionis-Israel, tak lain adalah Amerika Serikat, yang kini sudah jatuh miskin, dan kehilangan kekuatannya sebagai adidaya. Amerika Serikat benar-benar telah kehilangan julukan sebagai negara ‘adi daya’. Tak ada lagi kekuatan yang dimiliki Amerika Serikat, ekonomi, militer, dan budaya,semuanya sudah punah. Amerika menjadi peminta-minta. Meskipun, nampak sombong, tapi sudah tidak lagi memiliki pengaruh. Lihat Obama tak lagi berpengaruh, dia harus membungkuk di depan Kaisar Jepang Hirohito.

Semuanya runtuh ditepi jurang. Amerika yang menjadi andalan Israel telah bangkrut. Dengan defisit perdagangannya, anggarannya,  dan utang luar negerinya, yang mencapai lebih dari $ 14 triliun dolar, atau setara dengan 90 persen GDP nya, layak Amerika Serikat sebagai negara bangkrut. Selama ini Israel hanya hidup mengadalkan  dukungan Amerika. Ketika Amerika Serikat sudah menjadi miskin. Ke mana lagi Israel mencari pelindung?  Ke Rusia?

Seluruh perusahaan dan jasa keuangan di Amerika Serikat milik orang-orang Yahudi, sudah masuk ke keranjang sampah dengan meninggalkan utang trilliun dolar. Tokoh utamanya yang selama ini dapat menyembunyikan kebohongan dengan menipu, yaitu  Madox yang dikenal dengan ‘Skandal ponzi’, harus menerima hukuman 150 tahun. Obama mencoba mengangkat sektor keuangan, khususnya perbankan dengan bailout yang sudah diputuskan bersama dengan Senat, yang jumlahnya mencapai $ 780 milyar dolar, kenyataannya tak mampu direalisasikan.

Para pemimpin Israel mengkaji ulang masa depannya, berkaitan hubungannya dengan AS, yang sudah lumpuh itu. Asset apa yang sekarang ini dimiliki oleh Israel. Negeri Zionis yang selama paling ditakuti dimuka bumi, dipermalukan oleh Perdana Menteri Turki, Recep Tayib Erdogan, ketika berlangsung pertemuan ekonomi dunia di Davos (Swiss), di mana Presiden Israel, Shimon Peres ditelanjangi habis di depan forum  atas segala kejahatannya di Gaza oleh Erdogan, kemudian pemimpin Yahudi itu ditinggalkannya.

Turki juga tidak takut lagi dengan Amerika Serikat dan Israel. Rencana latihan perang yang melibatkan anggota Nato, dan Israel ikut di dalamnya, kemudian dibatalkan oleh Turki. Tanpa Israel dapat berbuat apa-apa atas tindakan Turki.

Turki juga berhasil memaksa  Israel untuk menyerahkan sejumlah pesawat tanpa awak ke negeri itu, yang sebelumnya Israel menolaknya. Negeri Zionis itu dengan menggunakan Mossadnya berusaha menjatuhkan pemerintahan Erdogan dengan merancang kudeta, tapi gagal, dan sejumlah perwira militer yang terlibat dijebloskan ke dalam penjara, bahkan pemimpin keduta, seorang kolonel bunuh diri, ketika diadilil.

Kini, Israel menghadapi tantangn yang sangat pahit di mana masyarakat dunia mengucilkan, hubungan bilateral dengan negara-negara dunia mengalami kemunduran. Termasuk Mesir, yang sudah menjadi mitra sejak perjanjian Camp David, tahun l973, tak sudi menerima kedatangan Menlu Israel Avigdor LIeberman, karena mulutnya yang jahil. Pokoknya Israel sudah masa lalu, dan menuju kebangkrutan.

Sebentar lagi dengan merengek kepada Hamas, dan dengan terpaksa pula, Zionis harus rela melepaskan 1000 tawanan Hamas ditukar dengan Kopral Gilad Shalid. Tentu, yang lebih penting lagi, ekonomi Israel lumpuh, produk-produk indrustrinya tak laku, menumpuk di gudang, karena tak ada negara yang mau menjamahnya.  Sehingga, pengangguran di Israel berjibun, dan terpaksa memberikan santunan para para fakir miskin Yahudi itu. Semuanya akibat invasi militer Israel ke Gaza setahun yang lalu.(m/’jp)