Gereja, Terancam Harry Potter

Inilah gambaran lain dari agama Kristen sebenarnya di Eropa dan Barat. Agama dengan pemeluk paling banyak saat ini di dunia sudah sejak satu dasawarsa terakhir memang menyulut peperangan dengan Harry Potter. Terutama menjelang dirilisnya film keenam Harry Potter yang berjudul “Harry Potter and The Half Blood Prince.” Ini karena sudah sejak lama gereja merasa bahwa film ini mengajak pemeluk Kristen untuk menjauh dari nilai keyakinan Kristus.

Sejak tahun 2003, Vatikan—pusat Kristen sedunia—merasakan ancaman dari Harry Potter. Baik buku ataupun filmnya dinilai gereja selalu meremehkan ajaran Kristen. Bahkan pada tahun yang sama, Josep Ratzinger dua tahun sebelum terpilih sebagai Paus Benedict XVI, sudah mengatakan bahwa cerita-cerita fiksi karangan J.K. Rowling tersebut telah mengorupsi dan mengancam ajaran Kristen, terutama di kalangan remaja Kristen. “Sangat bagus jika Anda menerangkan fakta tentang Harry Potter.” tulisnya enam tahun lalu ketika mengkritik buku-buku Harry Potter. Ratzinger secara terang-terangan mengatakan bahwa Harry Potter adalah anti-agama (Kristen) dan menganjurkan pengultusan, “Ini ajakan yang sangat pintar, yang tak diperhatikan secara langsung efeknya dalam meremehkan ajaran Kristen sebelum terus berkembang lebih luas lagi.”

Namun, sekarang, tampaknya sang Paus sendiri sudah terkena “mantra sihir” Potter. Ketika film Harry Potter terbaru itu akan dirilis kemarin (15/07), L’Osservatore Romano—harian yang diterbitkan oleh Vatikan—menyebutkan film Harry Potter sebagai sebuah “referensi yang inspirasional.” Bahkan menambahkan dengan kalimat, “(Harry Potter) sebuah garis tipis antara kebaikan dan kejahatan, membuat jelas bagaimana kebaikan itu sesuatu yang benar, dan dalam beberapa hal, Harry Potter mengajarkan kerja keras dan pengorbanan.”

Sikap Vatikan ini jelas sebuah kondisi yang berbeda 180 derajat dari sikap asalnya. Harian L’Osservatore itu bahkan baru tahun lalu masih kukuh pendirian bahwa Harry Potter adalah sebuah anjuran yang berbahaya.

Bukan sekali ini saja Vatikan merasa “diremehkan” oleh cerita fiksi. Selain Harry Potter, ada juga The Da Vinci Code—filmnya dibintangi Tom Hanks sedangkan bukunya ditulis oleh Dan Brown. Di situ digambarkan bahwa Yesus Kristus menikahi Maria Magdalena dan mempunyai anak-anak. Vatikan langsung mengeluarkan pernyataan bahwa film (dan buku ini) penuh dengan ketidakakuratan dan karakter yang streotip. (sa/times)