Sebuah laporan jurnal AS mengatakan Pakistan tengah memperluas program nuklirnya dengan kecepatan tinggi untuk mempertahankan posisinya di kawasan yang bermasalah tersebut.
Sebuah laporan terbaru yang diterbitkan dalam majalah terkemuka AS Newsweek menunjukkan bahwa Pakistan dengan agresif mempercepat pembangunan reaktor mereka di situs nuklir Khushab, sekitar 140 kilometer selatan Islamabad.
Pakar nuklir Amerika mengatakan Pakistan juga memperluas produksi plutonium untuk program senjata nuklir mereka.
Pakar itu juga mengklaim bahwa produksi nuklir Pakistan bahkan mungkin melebihi stok nuklir Prancis.
Eric Edelman, sekretaris pertahanan AS selama pemerintahan George W Bush, baru-baru ini mengatakan, "Anda sekarang bicara tentang Pakistan di mana negara itu bisa berpotensi melewati Perancis di beberapa titik. Itu sangatluar biasa."
Prancis menduduki peringkat keempat dalam hal tenaga nuklir di dunia dengan 290 hulu ledak nuklir.
Para pejabat Pakistan mengatakan sekitar 70.000 orang yang sekarang terlibat dalam industri nuklir negara tersebut.
Sumber Pakistan mengatakan bahwa saat ini, sekitar 2.000 orang di negara ini menyadari adanya rahasia nuklir sensitif Islamabad.
Laporan ini datang pada saat India dan Pakistan telah terkunci dalam persaingan intens sejak mereka memperoleh kemerdekaan dari Inggris tahun 1947.
India dan Pakistan kadang-kadang melakukan uji coba senjata konvensional dan tidak konvensional selama beberapa tahun terakhir.
New Delhi melakukan tes nuklir pertama pada tahun 1974, diikuti oleh lima tes lainnya pada tahun 1998. Sedangkan Islamabad melakukan enam tes nuklir pada tahun 1998.
Kedua tetangga telah menolak untuk menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi nuklir (NPT) dan perjanjian internasional lainnya yang membatasi pengembangan atau pengujian senjata nuklir. (fq/prtv)