Sejumlah besar anggota pria dari militer AS mengatakan mereka telah menjadi korban pelecehan seksual oleh rekan-rekan dan atasan mereka, laporan mengatakan.
Sekitar 110 tentara pria AS mengatakan mereka mengalami pelecehan seksual termasuk perkosaan pada saat bertugas di militer pada tahun 2010, yang jumlah ini hampir tiga kali lipat jumlah kasus sejenis di tahun 2007, berdasarkan laporan majalah Newsweek-AS.
Menurut Pentagon, jumlah korban kemungkinan jauh lebih tinggi karena banyak dari para prajurit tidak ingin mengungkapkan bahwa mereka mengalami serangan tersebut, atau mereka takut adanya semacam pembalasan.
Para analis mengatakan orang yang melakukan kekerasan seksual kebanyakan heteroseksual dan perkosaan adalah perwujudan untuk menunjukkan kekuasaan dan intimidasi terhadap anggota militer yang masih baru, lemah, atau diduga homoseksual.
Tahun lalu, lebih dari 50.000 tentara pria Amerika positif sebagai korban dari suatu ‘trauma seksual militer,’ meningkat dari 30.000 kasus serupa delapan tahun yang lalu.
Awal tahun ini, Pentagon mengabaikan keluhan sekelompok veteran militer perempuan atas perkosaan dan pelecehan seksual yang mereka terima oleh sesama anggota militer aktif.
Hampir satu dari setiap lima perempuan di angkatan udara AS telah melaporkan bahwa diri mereka mengalami pelecehan seksual.
Departemen Pertahanan AS tidak menganggap pelecehan seks terhadap tentara pria yang dilakukan militer sebagai kejahatan sampai tahun 1992 dan hanya mengakui korban perempuan. (fq/prtv)