Ulama Muslim berpengaruh Syaikh Yusuf al-Qardhawi mendesak para pemimpin Arab untuk mendengarkan jeritan rakyat mereka dan mengakui wilayah mereka telah berubah, dalam khotbah Jumat yang diadakan di ibukota Mesir Tahrir Square kemarin (18/2).
"Dunia telah berubah, dunia telah berkembang dan dunia Arab juga telah berubah di dalamnya," kata Syaikh al-Qardhawi, seorang ulama kelahiran Mesir yang tinggal di Qatar.
"Jangan menghalangi rakyat," kata Qardhawi, memberipesan peringatan kepada para pemimpin dunia Arab. "Jangan mencoba untuk memimpin mereka dengan omong kosong. Lakukanlah dialog yang nyata dengan mereka."
"Jangan biarkan orang lain mencuri revolusi ini dari Anda – orang-orang munafik yang akan memasang wajah baru yang sesuai dengan mereka," katanya, berbicara kepada setidaknya 200.000 yang berkumpul untuk shalat Jum’at di Tahrir Square, pusat pemberontakan Mesir. "Revolusi belum berakhir. Ini baru saja di mulai di Mesir."
Ratusan ribu rakyat Mesir tumpah ruah di Tahrir Square, pusat pemberontakan nasional yang memaksa presiden Hosni Mubarak untuk mundur seminggu yang lalu dan menyerahkan kekuasaannya kepada junta militer.
Para aktivis telah menyerukan aksi kemenangan untuk memperingati mereka yang meninggal dalam pemberontakan dan untuk menekan keputusan Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata untuk segera memenuhi janji reformasi.
Syaikh Qardhawi, yang juga pembawa acara populer di stasiun televisi Al-Jazeera dan memiliki hubungan dekat dengan Ikhwanul Muslimin di Mesir, mendesak militer untuk memecat kabinet yang didominasi oleh tokoh rezim lama, yang juga merupakan tuntutan utama dari aktivis pro-demokrasi.
"Kami menginginkan pemerintahan baru yang tidak termasuk wajah lama. Ketika orang melihat wajah-wajah lama, hal itu hanya mengingatkan mereka dengan kelaparan, kemiskinan, kesengsaraan," kata Syaikh Qardhawi, yang secara luas dianggap sebagai salah satu dari ulama terkenal Sunni Islam.(fq/skynews)