Seorang mantan pekerja gudang Abercrombie & Fitch Co menggugat perusahaan pengecer pakaian tersebut di pengadilan federal Senin kemarin (27/6), mengatakan ia secara ilegal dipecat setelah menolak untuk melepasnya jilbabnya sewaktu sedang bekerja.
Hani Khan mengatakan seorang manajer di perusahaan toko Hollister Co di Mall Hillsdale di San Mateo membolehkan dia mengenakan jilbabnya saat bekerja. Manajer itu mengatakan OK untuk memakai jilbab asalkan itu sesuai dengan warna perusahaan, kata Khan.
Empat bulan kemudian, Hani Khan (20 tahun) mengatakan seorang manajer distrik dan manajer sumber daya manusia bertanya apakah ia bisa melepaskan jilbabnya saat bekerja, dan dia diskors kemudian dipecat karena menolak untuk melakuka hal itu.
Perusahaan Abercrombie sendiri telah mendapat banyak tuntutan hukum diskriminasi , termasuk gugatan class action federal yang dibawa oleh karyawan kulit hitam, Hispanik dan Asia dan para pelamar pekerjaan. Perusahaan mengakui tidak melakukan kesalahan, meskipun dipaksa untuk melaksanakan program dan kebijakan baru untuk meningkatkan keragaman.
"Tumbuh di negara di mana UU menjamin kebebasan beragama, saya merasa dikecewakan," kata Khan, sekarang menjadi mahasiswa ilmu politik, pada konferensi pers. "Kasus ini adalah tentang prinsip-prinsip, hak untuk dapat mengekspresikan agama Anda dengan bebas dan dapat bekerja di negara ini."
Abercrombie sendiri dalam pernyataannya yang diberikan kepada Associated Press, mengatakan keragaman di toko-toko merekajauh melampaui keragaman dalam populasi Amerika Serikat.
"Kami mematuhi hukum mengenai akomodasi agama yang wajar, dan kami akan terus melakukannya," kata Rocky Robbins, penasihat umum perusahaan. "Kami yakin bahwa ketika hal ini disidangkan, juri akan menemukan bahwa kami telah sepenuhnya mematuhi hukum."
Gugatan yang diajukan ke Pengadilan Distrik AS di San Francisco datang setelah Komisi Kesetaraan Kesempatan Kerja (EEOC) memutuskan pada bulan September tahun lalu bahwa Khan dipecat secara ilegal. Gugatan Khan diajukan dalam hubungannya dengan gugatan EEOC.
Ini bukan pertama kalinya perusahaan Abercrombie telah dibebankan dengan tindakan diskriminasi terhadap perempuan Muslim yang mengenakan jilbab.
Pada tahun 2009, Samantha Elauf, juga mengajukan gugatan federal di Oklahoma, menyatakan perusahaan menolak dia untuk mendapatkan pekerjaan karena dia mengenakan jilbab. Dan kasus ini masih berlangsung.(fq/ap)