Penguasa Libya Muammar Gaddafi mengatakan dia siap untuk "berkorban" demi mengalahkan NATO serta pasukan revolusioner yang mencoba untuk menggulingkan rezimnya.
"Kami tidak takut. Kami akan mengalahkan mereka," kata Gaddafi dalam pesan audio kepada loyalisnya di kota Zaltan dekat perbatasan Tunisia, AFP melaporkan Rabu kemarin (27/7).
"Kami akan membayar harga dengan kehidupan kami, wanita dan anak-anak kami. Kami siap untuk mengorbankan diri dan nyawa kami untuk mengalahkan musuh," ujarnya dengan tegas.
Gaddafi juga meminta pendukungnya untuk menyerang wilayah pegunungan Nafusa yang berada di bawah kendali pasukan revolusioner dan menuntut pasukan oposisi untuk menyerah.
Gaddafi membuat pernyataan itu pada saat pasukan revolusioner mengatakan mereka bersiap untuk melakukan serangan besar pada kota strategis Ghezaia dekat kota Nalut.
Setidaknya 20 truk bersenjata berat terlihat bergerak menuju Nalut dekat perbatasan Tunisia. Sekitar 30 truk lainnya berkumpul ke timur untuk bergabung dengan serangan, laporan mengatakan.
Sementara itu, kekurangan bahan bakar dan uang tunai telah membuat kehidupan lebih sulit di benteng Gaddafi di Tripoli.
"Apa yang telah kita lihat di Tripoli adalah kurangnya bahan bakar dan kurangnya arus kas yang hal itu mempunyai dampak yang serius," kata Laurence Hart, koordinator kemanusiaan untuk PBB.
Hart, yang dalam kunjungan satu minggu ke Tripoli, mengatakan orang-orang bergegas ke bank untuk menarik tabungan mereka tapi penarikan dibatasi sekitar $ 175 per minggu untuk setiap pemegang rekening.(fq/prtv)