Dua jurnalis foto Barat, termasuk sutradara film yang mendapat nominasi Oscar, tewas Rabu kemarin (20/4) di kota yang terkepung Misrata ketika meliput pertempuran antara pasukan pemberontak dan pasukan pemerintah Libya. Dua orang jurnalis lainnya yang bekerja bersama mereka juga ikut terluka.
Kelahiran Inggris Tim Hetherington -wakil sutradara film dokumenter "Restrepo" yang bercerita tentang tentara Amerika di sebuah pos di Afghanistan – tewas di dalam kota yang dikuasai pemberontak di Libya barat, kata humasnya yang berbasis di AS, Johanna Ramos Boyer. Kota ini telah selama beberapa minggu tanpa henti dihujani tembakan oleh pasukan pemerintah.
Chris Hondros, seorang fotografer yang berbasis du New York untuk Getty Images, juga tewas. Karyanya banyak muncul di majalah dan surat kabar utama di seluruh dunia, dan ia pernah mendapat penghargaan Robert Capa Gold Medal, salah satu hadiah tertinggi dalam dunia fotografi perang.
Insiden kematian dua jurnalis foto tersebut masih belum jelas. Sebuah pernyataan dari keluarga Hetherington mengatakan dia terbunuh oleh sebuah granat-roket.
The Washington Post melaporkan bahwa para wartawan pergi dengan pejuang pemberontak ke Tripoli Street di pusat Misrata.
Setelah mobil ambulan bergegas menjemput Hetherington, seorang fotografer Amerika yang menggunakan rompi antipeluru sudah berlumuran darah memohon kepada supir mobil untuk kembali membawa korban yang lain, Washington Post melaporkan.
Hetherington mengalami pendarahan yang banyak dari kakinya dan meninggal sekitar 15 menit setelah dia mencapai fasilitas kesehatan, sedangkan Hondos meninggal setelah menderita cedera otak parah karena pecahan peluru, WPost melaporkan.
Dua fotografer lain – Guy Martin, seorang warga Inggris berafiliasi dengan agen foto Panos, dan Michael Christopher Brown – dirawat karena luka pecahan peluru, kata laporan dokter. (fq/ap)